POLA ASUH ORANG TUA SEPERTI APAKAH BAGI POLA PENGASUHAN ANAK ANDA




Banyak hal kasus anak yang sedang dihadapi sehingga saya membuat literatur ini untuk sama sama kita dapat saling belajar. Kemandirian merupakan aspek yang berkembang dalam diri setiap individu, yang bentuknya sangat beragam, tergantung pada proses perkembangan dan proses belajar yang dialami masing-masing individu, kemandirian merupakan kekuatan internal individu yang diperoleh melalui proses individuasi, Oleh karena itu, kemandirian mengandung pengertian memiliki suatu penghayatan/ semangat untuk menjadi lebih baik dan percaya diri, mengelola pikiran untuk menelaah masalah dan mengambil keputusan untuk bertindak, disiplin dan tanggung jawab serta tidak bergantung kepada orang lain.  Pribadi yang mandiri, dicirikan dengan perilaku bersahabat dan intim, perilakunya dicirikan dengan kemampuan mengambil keputusan sendiri terhadap aktivitas-aktivitasnya, dalam kehidupan sehari-hari tanpa meminta tolong kepada orang lain. Namun pada kenyataan nya saat ini banyak didapati prilaku yang menyimpang pada anak anak saat ini.
Keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang ditemui anak ketika anak di izinkan untuk melihat dan menikmati dunia.  Pertemuan dengan ibu, ayah dan lingkungan dalam keluarga itu sendiri menjadi subjek sosial yang nantinya akan membentuk dasar anak dengan orang lain. Hubungan anak dengan keluarga merupakan hubungan yang pertama yang ditemui anak. Hubungan anak dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya dapat dianggap sebagai suatu sistem yang saling berinteraksi. Sistem-sistem tersebut berpengaruh pada anak baik secara langsung  maupun tidak, melalui sikap dan cara pengasuhan anak oleh orangtua.
Setiap orangtua selalu menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka.  Perasaan ini kemudian mendorong orangtua untuk memiliki perilaku tertentu dalam mengasuh anak-anak mereka. Makalah ini akan membahas tentang model-model pola asuh yang biasa di lakukan oleh orangtua terhadap anaknya.
Berikut 6 macam pola asuh orang tua yang harus diwaspadai  kepada anaknya, yang rangkum dari beberapa sumber.
1. Pola asuh otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai aturan yang saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan sang anak. Orangtua akan emosi dan marah jika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh orangtuanya.
Hukuman mental dan fisik akan sering diterima oleh anak-anak dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati orangtua yang telah membesarkannya.
Anak yang besar dengan teknik asuhan anak seperti ini biasanya tidak bahagia, paranoid atau selalu berada dalam ketakutan, mudah sedih dan tertekan, senang berada di luar rumah, benci orangtua, dan lain-lain. Namun di balik itu biasanya anak hasil didikan orangtua dengan pola asuh otoriter lebih bisa mandiri, bisa menjadi orang sesuai keinginan orangtua, lebih disiplin dan lebih bertanggungjawab dalam menjalani hidup.
2. Pola asuh demokratis
Pola asuh ini merupakan pola asuh yang paling baik. Dimana orangtua bersikap friendly dan anak bebas mengemukakan pendapatnya. Disini orangtua lebih mau mendengar keluhan dari anaknya, mau memberikan masukan.
Ketika anaknya diberi hukuman, orangtua menjelaskan kenapa dia harus dihukum. Pola asuh ini tidak banyak dimiliki oleh orangtua zaman sekarang.
Orang tua lebih mengajarkan anak untuk lebih baik, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk rumah dan menjelaskan kenapa harus melakukan hal seperti itu.

3. Pola asuh temporizer

Pola asuh Temporizer ini merupakan pola asuh yang sangat tidak konsisten. Dimana orangtua tidak memiliki pendirian. Contoh dari pola asuh ini seperti, anak yang diberikan batas waktu pulang malam sekitar jam 10. Terkadang orang tuanya tidak memarahi anaknya, jika anaknya pulang lebih lama dari itu, tapi terkadang juga orang tua marah besar kepada anaknya jika lewat pada waktunya. Ini dapat membuat anak bingung.

4. Pola asuh appeasers

pola asuh Appeasers ini merupakan pola asuh dari orangtua yang sangat khawatir akan anaknya, takut terjadi sesuatu yang tidak baik pada anaknya (overprotective).
Contohnya, orangtua memarahi anaknya jika bergaul dengan anak tetangga. Karena takut menjadi tidak benar. Orangtua tidak mengizinkan anaknya untuk berpergian tanpa didampingi oleh orangtua, karena takut terjadi yang tidak diinginkan. Ini membuat anak menjadi tidak bebas.
5. Pola asuh permisif
pola asuh Tipe orangtua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama sekali. Anak sedikit sekali dituntut untuk suatu tangung jawab, tetapi mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa.
Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri dan orangtua tidak banyak mengatur anaknya. Orangtua permisif memberikan kepada anak untuk berbuat sekehendaknya dan lemah sekali dalam melaksanakan disiplin pada anak.
Pola asuhan permisif bercirikan adanya kontrol yang kurang, orangtua bersikap longgar atau bebas, bimbingan terhadap anak kurang. Ciri pola asuh ini adalah semua keputusan lebih banyak dibuat oleh anak daripada orangtuanya.
6. Pola asuh otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua pada anak yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan dan pengawasan yang baik dari orangtua. Pola asuh ini adalah pola asuh yang cocok dan baik untuk diterapkan para orangtua kepada anak-anaknya.
Anak yang diasuh dengan tehnik asuhan otoritatif akan hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orangtua, menghargai dan menghormati orangtua, tidak mudah stres dan depresi, berprestasi baik, disukai lingkungan dan masyarakat dan lain-lain.
Terkadang orangtua tidak sadar memberikan pola asuh yang  akhirnya membentuk anaknya tidak sesuai dengan keadaan normative masyrakat, maka waspadai pola asuh yang sudah dijabarkan . Dan sebagai orang tua tidak  hanya menerapkan satu pola pengasuhan, mereka bisa bersikap fleksibel sesuai keadaaan dan tempat. Oleh karena itu, untuk menjadi orangtua yang berhasil dalam mengasuh anak, dari saat ini mari jalin  hubungan yang positif dengan anak-anak kita . Selamat mencoba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEHNIK DAN KEBIASAAN ORANG SUKSES

KEBUTUHAN UNTUK KUALITAS WAKTU KELUARGA